Bukan Rumah Pohon, Tetapi Pohon Dalam Rumah

Bukan Rumah Pohon, Tetapi Pohon Dalam Rumah | Foto artikel Arsitag

Rumah Pohon berarti membangun rumah di atas pohon. Tetapi, bagaimana dengan menyatukan pohon yang besar itu ke dalam desain rumah? Bayangkan integrasi keindahan alami dari batang dan cabang pohon dengan ruang-ruang di dalam rumah.

Batang pohon dalam kamar mandi, menembus dan mendukung plafond LL HOUSE karya TonTon Studio (Sumber :arsitag.com)

Batang pohon dalam kamar mandi, menembus dan mendukung plafond LL HOUSE karya TonTon Studio (Sumber :arsitag.com)

Pepohonan adalah karya arsitektur alami yang sempurna. Selain indah, pepohonan juga meneduhkan dan melindungi dari perubahan musim. Sangatlah beruntung jika kita bisa mengikutsertakan pepohonan ke dalam desain eksterior dan interior rumah, menyatukannya dengan semua elemen desain lainnya.

Pohon yang sudah ada

Untuk tumbuh dewasa, pohon memerlukan waktu belasan, puluhan, bahkan ratusan tahun. Sangatlah disayangkan jika memotong dan membuangnya ketika membangun sebuah rumah di sekelilingnya.

Kealamian pohon yang menyatu dengan elemen kamar mandi LL HOUSE karya TonTon Studio (Sumber : arsitag.com)

Kealamian pohon yang menyatu dengan elemen kamar mandi LL HOUSE karya TonTon Studio (Sumber : arsitag.com)

Manfaatkan segala kelebihan pohon yang sudah ada dengan optimal. Kekuatannya bisa juga mendukung struktur. Keunikan bentuk cabangnya bisa berfungsi sebagai keindahan interior. Warna cokelat alaminya akan menambah kehangatan ruang.

Kenali pohon yang dimiliki

Setiap jenis pohon memiliki karakteristik tersendiri. Ada yang tahan perubahan musim dan selalu hijau. Ada juga yang akan meranggas di musim kemarau. Karakterisistik ini harus dipertimbangkan saat perancangan agar tidak menjadi kendala, tetapi menjadi elemen yang bersatu dengan ruang maupun struktur bangunan.

Pohon sebagai elemen alami interior yang menjadi focal point pada Beautiful Brazilian House (Sumber: homedesigning.com)

Pohon sebagai elemen alami interior yang menjadi focal point pada Beautiful Brazilian House (Sumber: homedesigning.com)

Memang banyak faktor yang perlu dipertimbangkan. Mintalah saran dari ahli tanaman / arsitek lanskap untuk mengetahui usia, kesehatan, dan kondisi pertumbuhan pohon yang dimiliki.

Manfaatkan keartistikan dan kesejukannya

Pemilik rumah yang peduli lingkungan bahkan rela mengeluarkan biaya ekstra untuk mengintegrasikan bangunannya dengan pepohonan di sekitarnya. Kesadaran bahwa manusia adalah bagian dari alam dan harus ikut melestarikannya, akan menciptakan desain bangunan yang benar-benar memperhatikan dan menyatu dengan alam.

Corallo House karya Paz Arquitectura (sumber : homeDSGN)

Corallo House karya Paz Arquitectura (sumber : homeDSGN)

Bayangkan keteduhan dari bayangan pohon, kesejukan dari oksigen yang dihasilkannya, serta cahaya matahari yang memancar dengan indah di antara dedaunan. Desain bangunan yang menyatu dengan alam pastilah unik, fungsional, nyaman, dan artistik.

Perhatikan letak akarnya

Perencanaan bentuk dan perhitungan struktur bangunan harus memperhatikan letak akar agar terencana dengan baik; tidak merusak pohon sehingga akhirnya mati. Pertimbangan ini juga sebagai langkah pencegahan agar tidak menjadi kendala saat pembangunan.

Pohon pada dek teras karya Matt Fajkus (Sumber : realcedar.com)

Pohon pada dek teras karya MattFajkus (Sumber : realcedar.com)

Perletakan fondasi, jarak tiang, dan sloof bangunan harus diperhitungkan dengan cermat. Ingatlah, pohon yang ada dimaksudkan untuk mendukung karakter bangunan dan bukan sebagai penghambat. Carilah solusi terbaik untuk desain bangunan yang menyatu dengan alam, tetapi tetap berfokus pada kebutuhan penghuninya.

Lindungi dan manfaatkan akar

Pemancangan struktur bangunan tidak boleh menyakiti akar pohon. Malahan, akar pohon dapat dimanfaatkan untuk mendukung struktur bangunan.

Rumah tebing karya Tonino (sumber :  weebly.com )

Rumah tebing karya Tonino (sumber : weebly.com )

Akar pohon yang menahan longsor pada tebing akan semakin memperkokoh struktur bangunan dan menahan beban bangunan. Inilah desain bangunan yang menyatu dengan alam.

Cukupkan kebutuhan airnya

Setiap pohon memerlukan air untuk bertahan hidup dan tumbuh subur. Pusatkan aliran air dari atap dan lingkungan sekitar untuk mencukupi kebutuhannya. Jauhkan dari saluran buangan air limbah, terutama dari kamar mandi dan area cuci.

Rumah Asimetris Karri Loop di Australia (Sumber : Inhabitat.com)

Rumah Asimetris Karri Loop di Australia (Sumber : Inhabitat.com)

Sistem irigasi rumah harus diperhitungkan kemiringannya dan dipastikan sampai ke area di sekitar akar. Daerah yang jarang hujan bisa memanfaatkan tampungan air hujan dan menyimpannya di bawah rumah untuk dialirkan secara berkala.

Pepohonan baru

Jika tidak ada pohon yang bisa diikutsertakan dalam perancangan interior rumah, tanamlah yang baru. Konsep ini dikenal sebagai inner courtyard. Perancangan ini memerlukan wadah khusus untuk menanam karena tanah dikelilingi fondasi bangunan.

IS House karya TonTon Studio  (sumber : arsitag.com)

IS House karya TonTon Studio (sumber : arsitag.com)

Tidak perlu lahan yang terlalu luas untuk melakukan hal ini. Pilihlah pohon yang bisa ditanam di dalam rumah dan tidak terlalu membutuhkan perawatan khusus. Pohon ini akan memperindah interior jika kebutuhannya akan air, udara, tanah, dan cahaya matahari terpenuhi dengan baik.

Sediakan tanah yang cukup

Keterbatasan lahan menjadi tantangan dalam inner courtyard. Pemilihan jenis tanaman yang tahan uji menjadi kunci kesuksesan inner courtyard yang terintegrasi dengan keseluruhan desain.

Pohon willow yang menghijaukan ruang karya Di Guz Architects (Sumber : pinterest.com)

Pohon willow yang menghijaukan ruang karya Di Guz Architects (Sumber : pinterest.com)

Keindahan pohon willow yang evergreen dan hanya memerlukan sedikit perawatan, sangat menyegarkan dan ‘menghidupkan’ interior. Keindahan yang didapat tanpa perlu repot.

Sediakan pencahayaan yang cukup.

Tanpa matahari, tanaman tidak bisa berfotosintesis dan akan mati. Tanaman akan tumbuh dengan baik jika disediakan pencahayaan yang cukup. Tidak perlu cahaya matahari langsung. Bisa juga pantulan cahaya matahari saja.

Be A House karya TonTon Studio (sumber : arsitag.com)

Be A House karya TonTon Studio (sumber : arsitag.com)

Pilih jenis yang paling cocok

Tanaman yang bisa tahan lama dalam ruang mempunyai beberapa karakteristik.

  • Bentuk daun menarik yang selalu hijau evergreen Contohnya : Sansivieria (lidah mertua), kaktus, Aglaonema, cemara udang, dan Ficus elastic.
  • Tidak terlalu tinggi Pilihlah tanaman yang pertumbuhan maksimalnya tidak terlalu tinggi dan pertumbuhan batangnya cukup dengan wadahnya. Contohnya : kamboja Jepang (Acer palmatum) dan pinus Norfolk (Araucaria heterophylla).
  • Minim perawatan Jangan pilih tanaman yang perlu dipupuk secara teratur. Jangan pula memilih pohon yang berduri, bergetah, dan beracun.

Pohon dan semak menyatu dalam inner courtyard (Sumber : conglua.com)

Pohon dan semak menyatu dalam inner courtyard (Sumber : conglua.com)

Manusia adalah bagian dari alam. Rumah juga demikian. Kenalilah dan manfaatkanlah keadaan alam di sekitar, termasuk pohon, untuk mewujudkan rumah nyaman yang menyatu dengan alam.

Taman interior karya Casper Mork-Ulnes (Sumber: inhabitat.com)

Taman interior karya Casper Mork-Ulnes (Sumber: inhabitat.com)

Artikel ini juga terdapat di Kompas.com dengan judul Pohon Dalam Rumah, Arsitektur Nan Sempurna

AUTHOR

Joyce Meilanita

Joyce Meilanita adalah satu-satunya mahasiswa Arsitektur'95 Institut Teknologi Indonesia yang lulus di tahun 1999. Pernah magang dalam Jadena Project PT. Schering Jerman-Indonesia di tahun 1998. Penyuka aljabar ini aktif mengajar bimbel sejak 1988 dan telah membuat 420 soal untuk ujian masuk Sekolah Tinggi Akuntansi Negara. Ia juga sudah menerjemahkan 41 dokumen berbahasa Inggris untuk Tung Desem Waringin. Kecintaan akan dunia arsitektur menyemangatinya untuk terus membagi dan memperluas wawasan serta pengetahuannya lewat berbagai artikel yang ditulisnya untuk arsitag.com. "Always trying to do my best in God's will n bless" itulah motto hidupnya.