Cara menciptakan gaya Scandinavian modern

Cara menciptakan gaya Scandinavian modern | Foto artikel Arsitag

Kayu. Dalam dekorasi gaya Scandinavian tidak ada yang menggunakan karpet untuk keseluruhan ruangan. Atmosfer hangat datang dari kayu yang digunakan dan karpet kecil di tengah ruangan. Mereka juga tidak pernah menggunakan sepatu di dalam rumah.

Lampu dan sinar matahari. Di swedia sinar matahari dapat tahan hingga 20 jam sehari tanpa mereka merasa perlu untuk menutup jendela mereka. Jadi banyaknya sinar yang masuk ke dalam ruangan sangat penting dalam dekorasi gaya Scandinavian.

Tembok Putih. Warna putih cerah adalah warna yang paling sering dipilih dan digunakan dalam gaya Scandinavian.

Aksen warna. Faktanya, desain Scadinavian selalu menggunakan warna-warna yang ceria. Karpet berwarna cerah, karya seni, furnitur, dan bunga selalu digunakan bersamaan. Latar belakangnya memang berwarna putih, tetapi warna-warna cerah selalu melengkapi.

Campuran desain dari berbagai era. Walaupun gaya Scandinavian terkenal dengan desainnya yang bersih dengan garis-garis geometris, tidak menutup kemungkinan untuk memasangkannya dengan chandelier atau menambahkan kursi Louis XVI.

Perapian. Tidak ada rumah gaya Scandinavian tanpa sebuah perapian.

Scandinavian Apartment karya Vindo Design (Sumber: Arsitag.com)Scandinavian Apartment karya Vindo Design (Sumber: Arsitag.com)

Desain kayu yang natural selalu digunakan dalam design Scandinavian modern. Kursi kayu dengan tambahan bantal atau sofa dengan kaki-kaki kayu selalu menonjolkan design asli kayu yang natural. Tidak dapat dipungkiri juga bahwa kayu selalu cocok dengan warna putih.

Sumber: eveliinamustonenblog.comSumber: eveliinamustonenblog.com

Sauna merupakan temuan dari Swedia. Kita dapat menggunakan desain kayu yang belum selesai pada rumah kita seperti design kayu yang selalu kita temukan di tempat sauna. Desain kayu seperti ini terlihat bersih dan simple untuk menambahkan tekstur dan membawa suasana hangat di rumah Anda.

Sumber: pinterest.com/muSumber: pinterest.com/mu

Biarkan sinar matahari masuk. Poin yang paling penting dalam desain Scandinavian adalah mengoneksikan bagian dalam rumah dengan bagian luar, dan orang-orang Swedia sangat menyukai sinar matahari. Hal ini mungkin karena mereka jarang mendapatkan sinar matahari saat musim dingin. Jendela yang mereka gunakan biasanya selalu besar dan polos tanpa pelindung.

Sumber: pinterest.com/Bloglovin’Sumber: pinterest.com/Bloglovin’

Putih adalah warna yang paling sering digunakan dan yang paling dominan. Mungkin ini karena putih dapat menyerap sinar matahari dengan baik, atau mungkin warna putih terlihat sangat cocok jika dipasangkan dengan kayu, atau mungkin karena warna putih sangat mudah untuk dipadu-padankan dengan warna-warna cerah lainnya.

Sumber: pinterest.com/Bloglovin’Sumber: pinterest.com/Bloglovin’

Tembok putih dan perapian dengan sentuhan kayu dan warna-warna netral merupakan paduan yang sangat serasi untuk mendapatkan gaya Scandinavian.

Scandinavian Apartment karya Vindo Design (Sumber: Arsitag.com)Scandinavian Apartment karya Vindo Design (Sumber: Arsitag.com)

Warna-warna cerah merupakan salah satu bagian penting dalam desain Scandinavian, dan biasanya sering digunakan untuk aksesoris atau hiasan rumah.

Sumber : www.amazon.comSumber : www.amazon.com

Wallpaper adalah salah satu cara lain untuk menambahkan warna pada ruangan.

Sumber: www.thedebrief.co.ukSumber: www.thedebrief.co.uk

Campurkan beberapa gaya furnitur. Contohnya kursi dengan desain modern dapat disandingkan dengan kursi antik. Anda dapat juga menyampurkan karya-karya seni yang ingin Anda pajang di tembok, mulai dari lukisan pemandangan dengan bingkai emas hingga foto keluarga.

Sumber: Instagram.comSumber: Instagram.com

Perapian selalu menjadi pusat dari rumah gaya Scandinavian.

AUTHOR

Shabrina Alfari

Shasa lahir di Jakarta 9 April 1994. Lulus dari Universitas Indonesia pada tahun 2016, Shasa mengambil jurusan Bahasa dan Studi Jerman. Dia sangat suka membaca tentang apa saja, dari novel, fiksi, penyair dan lain-lain. Setelah lulus, Shasa suka menulis tentang berbagai topik dan sekarang bekerja sebagai Content Writer.