Tips Memilih Arsitek Yang Tepat Untuk Anda

Tips Memilih Arsitek Yang Tepat Untuk Anda | Foto artikel Arsitag

Apabila Anda hendak membangun rumah atau bangunan lainnya, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis, tentunya sangat bijaksana bila Anda mempekerjakan seorang arsitek berpengalaman untuk membantu Anda. Tidak hanya bangunan Anda akan tampak lebih bagus, arsitek dapat membantu Anda dalam mewujudkan bangunan yang berfungsi dengan baik dan efisien, menghindarkan Anda dari masalah-masalah yang tidak Anda inginkan di kemudian hari. Bangunan adalah sebuah investasi jangka panjang karena biaya pembuatannya yang tidak murah. Bahkan tidak jarang, rumah yang hendak Anda bangun akan Anda tinggali seumur hidup. Dampak yang Anda rasakan akan sangat panjang. Tentu Anda ingin mendapatkan rumah yang sangat nyaman dan dapat Anda banggakan ke anggota keluarga, sanak saudara, dan siapapun yang bertandang ke rumah Anda. Seorang arsitek handal dapat membantu Anda mewujudkan hal tersebut. Investasi tambahan yang perlu Anda keluarkan pun tidaklah mesti mahal. Biasanya rata-rata biaya desain arsitek hanya lebih kurang 5% dari total Rencana Anggaran Biaya (RAB) rumah Anda, sebuah investasi kecil yang sangat layak untuk mendapatkan kualitas rumah yang jauh lebih besar nilainya.

Dengan makin berkembangnya teknologi, mencari arsitek tidak lagi menjadi suatu hal yang sulit. Anda tinggal membuka HP/laptop dan mencari arsitek melalui internet. Situs semacam arsitag.com ini dapat membantu Anda mencari arsitek-arsitek berpengalaman dari seluruh Indonesia untuk membantu Anda mendesain rumah idaman maupun bangunan-bangunan lainnya. Bila Anda ingin membuka coffee shop kecil, atau merenovasi toko Anda menjadi lebih catchy, atau membangun restoran yang bisa menjadi icon kuliner baru di kota Anda, tidak ada salahnya Anda mencari bantuan arsitek atau desainer interior handal untuk merealisasikannya.

Yang menjadi masalah sekarang adalah, ketika Anda sudah menemukan beberapa/banyak arsitek, bagaimana caranya untuk memilih yang tepat untuk Anda? Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu Anda cermati:

1. Lihat portofolionya

Tips Memilih Arsitek Yang Tepat Untuk Anda

Portofolio arsitek Antony Liu + Ferry Ridwan di Arsitag.com (Sumber: arsitag.com)

Seorang arsitek handal tentu dapat dilihat dari portofolionya. Semakin berpengalaman seorang arsitek, pasti portofolionya semakin kaya, baik dari segi kuantitas, maupun kualitas. Bagaimana bentuk-bentuk bangunan yang pernah dia desain sebelumnya? Apakah sesuai dengan selera Anda? Apa saja tipe-tipe bangunan yang pernah dia buat? Bila Anda ingin mencari arsitek untuk membangun restoran, tentunya Anda perlu mencari arsitek yang berpengalaman membangun restoran. Bila portofolionya begitu banyak, tetapi semuanya rumah tinggal atau bangunan tinggi (high rise) dan tidak ada satu pun proyek restoran, mungkin arsitek itu kurang tepat untuk Anda. Demikian pula bila Anda ingin membangun rumah sakit, tentunya Anda perlu mempekerjakan arsitek yang telah sering membangun rumah sakit, bukan restoran atau mal. Apabila Anda menemukan beberapa arsitek dengan portofolio yang bagus dan sesuai dengan selera Anda, mungkin Anda dapat mulai menghubungi dan membuat janji temu dengan mereka.

2. Lihat kepribadiannya

Instagram arsitek Sonny Sutanto (Sumber: instagram.com)

Instagram arsitek Sonny Sutanto (Sumber: instagram.com)

Langkah berikutnya untuk memilih arsitek adalah dengan menemui mereka secara langsung untuk melihat kepribadiannya. Apakah mereka orang yang supel atau pendiam? Apakah mereka suka bercanda atau serius? Apakah mereka meledak-ledak atau kalem? Pilihlah arsitek dengan kepribadian yang cocok dengan kepribadian Anda. Ingatlah bahwa mempekerjakan arsitek tidak sama dengan mempekerjakan tukang ledeng. Anda tidak cuma berhubungan dengan dia selama satu dua hari lalu selesai. Sebuah proyek arsitektur akan memakan waktu bulanan bahkan tahunan. Anda tentunya ingin bekerja dengan orang yang memiliki kepribadian yang Anda sukai. Selain bertemu langsung, Anda mungkin bisa mulai mengenali kepribadian seorang arsitek dari sosial medianya seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Banyak arsitek yang aktif di sosmed dan ini bisa membantu Anda untuk mengenal kepribadian mereka dengan mudah.

3. Tanyakan pendapat klien-klien sebelumnya.

Mark Zuckerberg bersama arsitek Frank Gehry yang didapuknya mendesain markas baru Facebook (Sumber: reuters.com)

Mark Zuckerberg bersama arsitek Frank Gehry yang didapuknya mendesain markas baru Facebook (Sumber: reuters.com)

Tidak ada pendapat yang lebih bisa Anda percaya dibandingkan dengan pendapat para klien yang sebelumnya pernah bekerja dengan arsitek tersebut. Seorang klien yang puas akan dengan senang hati memberikan penilaian-penilaian positif mengenai arsitek tersebut. Demikian pula sebaliknya, seorang klien yang kecewa biasanya akan secara otomatis meluapkan kekecewaannya pada Anda. Bila Anda telah mengetahui beberapa portofolio sang arsitek, Anda dapat mencoba untuk bertanya langsung kepada kliennya. Bila Anda telah mengenal klien sebelumnya, Anda cukup beruntung. Bila tidak, Anda bisa mencari tahu sendiri kontaknya atau bahkan menanyakan kepada sang arsitek. Kalau sang arsitek memang beritikad baik untuk membantu Anda, pasti dia akan dengan senang hati membagikan testimoni klien-kliennya yang puas kepada Anda.

4. Tanyakan cara kerjanya dengan mendetail (termasuk fee).

Suasana kerja di kantor RAW Architecture (Sumber: archdaily.com)

Suasana kerja di kantor RAW Architecture (Sumber: archdaily.com)

Setelah Anda diyakinkan oleh komentar-komentar positif dari klien-klien yang puas, Anda bisa mulai menjajaki cara kerjanya. Masing-masing arsitek mempunyai cara kerja yang kadang sedikit berbeda satu sama lain. Anda dapat menanyakan secara mendetail bagaimana biasanya dia bekerja, mulai dari mana, apa saja yang akan dia lakukan, kapan deadline-nya, hingga ke hal yang paling penting, yaitu berapa fee-nya. Biasanya arsitek tersebut akan mengajukan penawaran yang di dalamnya tertera tahapan-tahapan pekerjaan lengkap dengan produk apa saja (gambar / maket / video) yang akan dia berikan pada Anda, deadline, dan fee untuk masing-masing tahap. Anda perlu untuk mempelajari baik-baik semua yang tertulis di situ, menanyakan bila ada yang tidak Anda pahami, dan tentu saja Anda dapat menawar harganya. Apabila harganya cocok, langsung saja deal dan perencanaan rumah impian Anda akan dimulai.

5. Chemistry

Ilustrasi arsitek berdiskusi dengan klien (Sumber: ashwinarchitects.com)

Ilustrasi arsitek berdiskusi dengan klien (Sumber: ashwinarchitects.com)

Keempat faktor di atas adalah hal-hal teknis yang bisa Anda lakukan untuk mencari seorang arsitek yang tepat. Akan tetapi, pada akhirnya yang menentukan tepat/tidaknya arsitek tersebut untuk Anda adalah chemistry antara Anda dengan sang arsitek. Memilih arsitek mungkin ada sedikit kesamaannya dengan memilih pacar. Anda bisa punya beberapa kriteria tertentu, tetapi pada akhirnya “chemistry”-lah yang menyatukan Anda berdua. Mungkin orang yang Anda pilih tidak memenuhi semua kriteria yang Anda tetapkan sebelumnya. Tetapi, karena Anda merasakan kecocokan yang sukar dijelaskan, akhirnya Anda “jadian” juga. Demikian juga dengan memilih arsitek, mungkin arsitek itu tidak memenuhi 4 kriteria ideal di atas; bisa saja mungkin harganya kemahalan, atau kepribadiannya agak sombong, atau dia belum pernah merancang tipologi bangunan yang Anda hendak bangun, tetapi bila Anda merasakan “chemistry” antara Anda dengan arsitek tersebut, mengapa tidak? Arsitek Anda dapat menjadi sahabat dekat Anda untuk bersama-sama mewujudkan rumah/bangunan impian Anda.

AUTHOR

Evan Kriswandi

Evan adalah Editor in Chief di Arsitag.com yang bertanggung jawab dalam publikasi artikel-artikel yang membantu home-owners untuk lebih memahami dunia arsitektur, interior, dan konstruksi, serta menemukan arsitek, desainer, atau kontraktor yang dapat membantu mewujudkan rumah / proyek impian mereka. Sebagai lulusan Master of Urbanism dari University of Sydney, Evan juga aktif sebagai Urban Designer yang memiliki impian untuk mendesain kota yang aman, nyaman, hidup, menyenangkan, serta ramah lingkungan.